Cacar air dan cacar monyet merupakan dua jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, tetapi keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam gejala, penyebab, dan cara penyebarannya. Meski sama-sama menimbulkan ruam pada kulit, kedua penyakit ini memiliki dampak yang berbeda pada tubuh dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan cacar air dan cacar monyet, serta cara pencegahan masing-masing penyakit.
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air, atau dikenal dalam dunia medis sebagai Varicella, adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, meskipun orang dewasa juga bisa terkena cacar air jika belum pernah mengalaminya atau belum divaksinasi.
Gejala utama cacar air adalah munculnya ruam yang berisi cairan dan sangat gatal, disertai dengan demam, lemas, dan gejala mirip flu. Cacar air umumnya dianggap sebagai penyakit yang ringan, terutama jika terjadi pada anak-anak, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala Cacar Air
- Ruam berisi cairan yang muncul pertama kali di wajah, dada, atau punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
- Demam ringan hingga sedang, biasanya sebelum atau bersamaan dengan munculnya ruam.
- Lemas dan kelelahan.
- Gejala mirip flu seperti sakit kepala, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.
- Gatal yang intens di area ruam, yang dapat menyebabkan infeksi kulit jika digaruk.
Apa Itu Cacar Monyet?
Cacar monyet, atau dikenal sebagai Monkeypox, merupakan penyakit yang lebih jarang terjadi dan disebabkan oleh virus monkeypox, yang berasal dari keluarga virus yang sama dengan penyebab cacar (smallpox) yaitu Orthopoxvirus. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada monyet di Afrika pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Penyakit ini lebih sering ditemukan di wilayah Afrika, tetapi baru-baru ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Meski cacar monyet sering dikaitkan dengan cacar karena kesamaan dalam nama dan gejalanya yang mirip, penyakit ini jauh lebih jarang dan lebih berat dibanding cacar air. Selain itu, tingkat penularan cacar monyet biasanya lebih rendah dibanding cacar air.
Gejala Cacar Monyet
- Ruam yang serupa dengan cacar, dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini kemudian berubah menjadi bintik-bintik berisi cairan, kemudian menjadi kerak dan akhirnya sembuh.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan, yang tidak terjadi pada cacar air.
- Demam tinggi, sering kali lebih tinggi dari demam yang terjadi pada cacar air.
- Nyeri otot dan tubuh yang lebih parah dibandingkan gejala cacar air.
- Sakit kepala yang sering disertai dengan lemas parah.
- Gejala mirip flu, seperti kelelahan, nyeri sendi, dan batuk.
Penyebab Cacar Air dan Cacar Monyet
- Penyebab Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang menyebar melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus ini sangat menular, terutama bagi mereka yang belum pernah terinfeksi sebelumnya atau belum divaksinasi. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus varicella-zoster tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Virus ini dapat kembali aktif di kemudian hari, menyebabkan penyakit herpes zoster atau shingles.
- Penyebab Cacar Monyet
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang berasal dari hewan liar seperti tikus, primata, dan hewan pengerat lainnya. Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti melalui gigitan atau paparan darah, cairan tubuh, atau luka terbuka.
Penularan antar manusia juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi oleh penderita. Meski penularan dari manusia ke manusia dimungkinkan, hal ini tidak secepat atau semudah penularan cacar air.
Meskipun cacar air dan cacar monyet memiliki beberapa gejala yang mirip, keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda dan memiliki cara penularan serta tingkat keparahan yang berbeda. Cacar air lebih umum terjadi dan cenderung lebih ringan, sementara cacar monyet lebih jarang namun bisa lebih berat.
Pencegahan untuk kedua penyakit ini juga berbeda, dengan vaksinasi menjadi langkah utama untuk cacar air dan pencegahan kontak dengan hewan liar menjadi kunci dalam mencegah cacar monyet. Mengetahui perbedaan antara kedua penyakit ini penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Sumber: https://www.idntimes.com/health/medical/dewi-purwati-1/perbedaan-cacar-monyet-dan-cacar-air-c1c2